MAKASSAR, DATAKITA.CO – Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi persoalan persampahan.

Salah satu langkah nyata adalah melakukan pembenahan akses di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Kecamatan Manggala.
Sebagai bentuk langkah nyata, Walikota Makassar Munafri Arifuddin kembali turun langsung meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Kecamatan Manggala, Kamis (26/6/2025).
Baca Juga :
Kunjungan ini merupakan yang kedua dalam dua hari berturut-turut, sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Kota Makassar dalam membenahi sistem pengelolaan sampah dan memastikan distribusi keluar-masuk truk sampah berjalan optimal.
“Hari ini (Kamis 26 Juni), saya kembali ke TPA Antang untuk melihat langsung progres perbaikan yang dilakukan sejak kunjungan kemarin. Jalur distribusi sudah mulai membaik, kita terus upayakan penguatan akses jalan dengan material batu dan pasir,” jelas Munafri di lokasi, di lokasi TPA.
Ia menegaskan, Pemkot Makassar telah menganggarkan pembangunan jalan beton menuju area pembuangan atas di TPA.
Proses ini masuk dalam perencanaan penganggaran dan kini mulai dijalankan.
“Sudah proses perencanaan dan penganggaran, semuanya sudah siap, dan sekarang kita mulai jalankan bertahap,” ujarnya.
Ia mendapati di lapangan TPA, salah satu persoalan utama yang turut disampaikan Walikota adalah keterbatasan armada persampahan yang saat ini masih mengandalkan sistem manual, sehingga menyulitkan proses bongkar muat di area TPA.
“Truk-truk kita belum dilengkapi teknologi modern. Banyak yang masih bongkar manual karena tidak mampu naik ke atas dengan beban berat. Solusinya, kita butuh armada baru yang lebih praktis dan efisien,” ungkapnya.
Langkah-langkah ini menjadi komitmen nyata Pemerintah Kota Makassar dalam menjadikan kota lebih bersih, modern, dan berkelanjutan dalam tata kelola lingkungan.
Pemkot Makassar, lanjut Munafri, tengah menyusun rencana pengadaan sekitar 100 unit armada baru. Opsi pembelian maupun sistem sewa sedang dalam tahap kajian.
“Kalau beli, jadi aset kita. Kalau sewa, kita hemat dari sisi perawatan dan tidak menumpuk kendaraan rusak. Kita hitung yang paling efisien,” terangnya.
Konsep armada baru juga tengah dibahas bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dengan mempertimbangkan penggunaan teknologi compactor atau sistem pemadatan otomatis yang mampu mempercepat proses pengumpulan dan pembongkaran sampah.
Munafri menekankan bahwa ke depan, konsep pengelolaan sampah Makassar akan diarahkan pada sistem sanitary landfill, di mana hanya residu akhir yang masuk ke TPA.
“Kita ingin TPA Tamangapa ini bisa seperti sanitary landfill ideal. Ini yang sedang kita siapkan,” tutupnya. (*)
Komentar