MAKASSAR, DATAKITA.CO – Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) Makassar Sulawesi Selatan akan melakukan perlawanan dengan menerjunkan ribuan pekerja hiburan jika izin pengoperasian usaha hiburan malam ditarik. Hal tersebut diungkapkan Ketua AUHM Makassar, Zulkifli Ali Naru, di Warkop Daily, Jl Nusantara Baru, Selasa (11/8/2020).
Menurut Zul, upaya penutupan kembali tempat hiburan malam tidak pro terhadap masyarakat. Apalagi lebih dari 5.000 karyawan menggantungkan hidup pada sektor usaha yang menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar negara itu.
“Atensi dari pemerintah Makassar sebelumnya untuk memberi izin kami membuka usaha, kami hargai. Kemudian usaha kami dianjurkan untuk ditutup kembali. Kami akan melawan jika hal tersebut terjadi, kami merasa tidak ada perhatian bagi kami pekerja hiburan,” tegas Zul.
Apalagi, lanjut Zul, sejak pengoperasian kembali THM pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan yang benar.
“Jika ragu, Gugus Covid 19 tempatkan saja personilnya di tempat kami untuk mengawasi. Kami sudah menjalankan protokol kesehatan sesuai perwali, tidak ada ancaman. Kami ini manusia bukan kerbau jika usaha ditutup, silahkan makan rumput,” kesalnya.
Lanjutnya, jika pemerintah kota Makassar tetap ngotot menutup THM, ia pun menuntut pemerintah untuk menyiapkan biaya sebesar Rp 48 Milyar. Dana itu untuk membiayai 5.000 karyawan yang telah dirumahkan selama 6 bulan terhitung sejak pandemi Covid-19 masuk di Sulsel.
“Saya telah minta ke pemkot Makassar untuk menyiapkan anggaran sebesar Rp 48 Milyar untuk membiayai karyawan sebanyak 5 ribuan yang telah dirumahkan selama 6 bulan lamanya selama pandemi Covid-19,” tambahnya. (*)
Komentar