MAKASSAR, DATAKITA.CO – Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Andi Rachmatika Dewi, kembali melanjutkan agenda reses dan temu konstituen masa persidangan tahun 2025 di Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Jumat (28/2/2025).

Dalam pertemuan ini, Ketua Partai NasDem Makassar yang akrab disapa Cicu itu mendengarkan berbagai aspirasi warga, mulai dari perbaikan infrastruktur, kemacetan, pemukiman liar, hingga pengembangan kebudayaan daerah.
Salah satu keluhan yang disampaikan warga adalah terkait perbaikan lorong di Jalan Daeng Tata 4. Warga berharap pengerjaan proyek yang menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar itu mendapat pengawalan ketat agar berjalan dengan baik dan tepat waktu.
Baca Juga :
Mereka menilai, perbaikan lorong sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas di kawasan tersebut.
Selain itu, kemacetan di Jalan Daeng Tata Raya juga menjadi masalah yang kerap dikeluhkan warga. Setiap hari, jalan tersebut dipadati kendaraan hingga mengganggu aktivitas masyarakat.
“Hampir setiap pagi dan sore, macet parah. Susah sekali lewat sini kalau jam-jam sibuk,” ujar salah seorang warga kepada Cicu. Mereka berharap ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini, seperti pelebaran jalan atau rekayasa lalu lintas yang lebih efektif.
Persoalan lain yang mencuat dalam reses ini adalah maraknya pemukiman liar di daerah tanggul Parang Tambung. Warga khawatir semakin banyak bangunan yang didirikan tanpa izin mendirikan bangunan (IMB), sehingga berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari.
Mereka meminta pemerintah melakukan pendataan serta menertibkan bangunan yang melanggar aturan demi menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
Tidak hanya persoalan infrastruktur dan tata kota, para pelaku seni di Kelurahan Parang Tambung juga menyampaikan harapan mereka kepada Ketua DPRD Sulsel.
Mereka menilai, kebudayaan di Sulawesi Selatan kurang mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga banyak komunitas seni yang berjalan sendiri tanpa dukungan yang memadai.
Menurut mereka, minimnya perhatian dari pemerintah provinsi membuat para pelaku seni kesulitan untuk berkembang dan bersaing di ajang nasional maupun internasional.
“Banyak organisasi seni di Sulsel yang punya potensi besar, tapi kurang mendapatkan dukungan. Kami berharap ada program khusus dari pemerintah provinsi untuk membantu pelaku seni agar bisa eksis di tingkat nasional bahkan mancanegara,” ujar salah satu seniman yang hadir.
Mendengar berbagai masukan tersebut, Andi Rachmatika Dewi menegaskan komitmennya untuk mengawal setiap aspirasi yang disampaikan warga.
Ia berjanji akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Makassar dan Fraksi NasDem di DPRD Makassar, agar permasalahan yang menjadi keluhan masyarakat dapat segera ditindaklanjuti.
“Kami akan terus mengawal aspirasi warga, terutama yang menjadi kewenangan pemerintah kota. Terutama dengan teman-teman di Fraksi NasDem DPRD Makassar agar kepentingan masyarakat bisa diperjuangkan dengan maksimal,” ujar Cicu. (*)
Komentar