MAKASSAR, DATAKITA.CO – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatma Wahyudin menggelar kegiatan Fungsi Pengawasan APBD tahun anggaran 2025. Bertempat di Jalan Ujung Pandang Baru Lorong 5, Kelurahan Walaya-walaya, Kecamatan Tallo, Sabtu (28/6/2025).

Dalam kegiatan ini, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sulsel itu lebih banyak menyampaikan tujuan dari kegiatan Fungsi Pengawasan APBD kepada konstituennya, di mana agenda ini fokus mendengarkan masyarakat mengenai kualitas kerja pemerintah sehingga dapat mengoptimalkan anggaran yang telah dikucurkan.
Fatma turut mengundang Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk KB) Sulsel, Andi Mirna sebagai leading sektor penanganan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Selain itu hadir Lurah Wala-Walaya Erni Krisnawati.
Baca Juga :
Pada kesempatan itu, Fatma ingin mulai triwulan kedua tahun 2025, DP3A Dalduk KB gencar melaksanakan edukasi dan pencegahan terhadap kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Selain itu, laporan masyarakat juga harus ditindak cepat.
“Di triwulan I memang belum karena fokus bayar gaji karyawan dan sebagainya. Tapi di triwulan II ini kegiatan sudah harus dilakukan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” jelasnya.
Dia melihat kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak masih tinggi di Sulawesi Selatan khususnya Makassar sebagai kota dengan penduduk perempuan terbesar.
Untuk itu, selain penanganan, edukasi perlu gencar digelar. Edukasi itu bisa berupa dampak kekerasan seksual terkhusus anak dan pernikahan dini yang berujung anak stunting.
“Jadi kami sangat mengharapkan kepada Pemprov untuk menggelontorkan anggaran sebanyak mungkin, karena di Makassar lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki jadi perlu di edukasi melalui DP3A,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala DP3A Dalduk KB Sulsel, Andi Mirna mengatakan, pihaknya bakal menjalankan program pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak bakal masif dilakukan.
“Jadi kami sudah menjalankan program seperti edukasi kepada perempuan bagaimana mencegah kekerasan seksual, bagaimana menanggapi itu. Kita upayakan semuanya aman,” ucapnya.
Dia juga meminta masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan yang ada. Andi Mirna berharap tidak ada ketakutan sehingga pelaku bisa mendapatkan ganjaran yang setimpal.
“Bisa langsung ke Puspaga Masagena untuk melapor jika ada kasus kekerasan seksual. Kita akan tindaki dengan cepat,” tutup Andi Mirna. (*)
Komentar