Logo Datakita.co

Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem di Sulsel pada 29–31 Januari 2025

Fadli
Fadli

Selasa, 28 Januari 2025 12:26

Dokumentasi: Genangan air terjadi di beberapa titik di Kota Makassar, Sulsel, pasca hujan deras mengguyur wilayah ini sejak dari pagi hingga sore, Rabu (4/1/2023), termasuk di Jl AP Pettarani. ()
Dokumentasi: Genangan air terjadi di beberapa titik di Kota Makassar, Sulsel, pasca hujan deras mengguyur wilayah ini sejak dari pagi hingga sore, Rabu (4/1/2023), termasuk di Jl AP Pettarani. ()

MAKASSAR, DATAKITA.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Sulawesi Selatan pada 29–31 Januari 2025.

Kondisi ini diperkirakan berpotensi memicu risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, serta gangguan pada jadwal penerbangan dan pelayaran.

BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan terjadi di beberapa wilayah, termasuk Parepare, Barru, Pangkajene Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, Pinrang, Sidenreng Rappang, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo.

Sementara itu, angin kencang diperkirakan melanda wilayah tengah hingga selatan Sulawesi Selatan.

Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama terhadap gelombang laut yang diperkirakan terjadi di beberapa perairan sekitar Sulawesi Selatan.

“Gelombang dengan kategori sedang, yakni setinggi 1,25–2,5 meter, diprediksi terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Parepare, Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, dan perairan lainnya,” ungkap Irwan pada Senin (27/1/2025).

Ia menambahkan, dinamika atmosfer menunjukkan adanya peningkatan curah hujan yang signifikan di beberapa wilayah Sulawesi Selatan.

“Terpantau tekanan rendah di utara Australia yang meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan,” jelas Irwan.

Ia juga mengungkapkan adanya pertemuan arus angin (konfluensi) di sekitar Sulawesi Selatan yang menyebabkan penumpukan massa udara.

Faktor lain yang turut memengaruhi kondisi ini adalah fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di fase 3 dan bergerak menuju fase 4, serta aktivitas gelombang ekuator Rossby yang membawa massa udara basah.

“Cold surge atau seruakan udara dingin juga terpantau aktif, meningkatkan potensi pembentukan awan hujan,” pungkas Irwan Slamet.

BMKG mengimbau masyarakat dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini.

 Komentar

 Terbaru

MAKASSAR12 Juli 2025 22:03
Rute Bus Trans Sulsel Jangkau Mamminasata, Layani Tiga Koridor Utama
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Bus Trans Sulsel kini telah mulai beroperasi secara terbatas melayani penumpang di wilayah Mamminasata (Makassar, Maros,...
DAERAH12 Juli 2025 18:07
TP PKK Gowa Salurkan Bantuan ke Warga Miskin Ekstrem di Malino
GOWA, DATAKITA.CO – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Andi Tenri Indah Darmawangsyah, kembali menegaskan komitmennya terhadap upaya percep...
MAKASSAR11 Juli 2025 21:48
Siswa Akan Dapat Gratis, Pemkot Makassar Siapkan SE Larang Sekolah Jual Seragam Nasional
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Pemerintah Kota Makassar tengah menyiapkan surat edaran untuk melarang sekolah tingkat dasar (SD) dan menengah pertama (SMP)...
MAKASSAR11 Juli 2025 15:30
Booth Makassar Paling Ramai, Pengunjung Antusias Saksikan Demo Kerajinan secara Live
BALIKPAPAN, DATAKITA.CO – Stand Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar menjadi salah satu pusat perhatian dalam gelaran Hari...