DATAKITA.CO – Sejak beberapa negara melonggarkan lockdown dan mulainya era new normal (kenormalan baru), jumlah kasus positif Covid-19 semakin meningkat. Termasuk di Indonesia.
Di negara kita, belakangan bahkan menembus angka 1.000 kasus baru positif corona setiap hari. Sebelumnya, angkanya ratusan kasus baru tiap hari.
Apa penyebabnya? Para peneliti sepakat bahwa salah satu pemicu penularan yang kian masif adalah tersebarnya orang tanpa gejala (OTG).
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine menyebutkan, OTG menjadi sumber penyebaran infeksi akibat SARS-CoV-2 sekitar 40-45 persen.
Selain itu, dampak lain pada OTG yang dikhawatirkan adalah virus dapat merusak organ tubuh secara diam-diam.
Hal ini mengacu hasil CT Scan pada pasien OTG di kapal pesiar Diamond Princess yang menunjukkan paru-paru yang abnormal.
Gambaran itu, kata para peneliti, mengindikasikan kemungkinan virus yang secara diam-diam memengaruhi fungsi paru.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa OTG dapat memiliki virus di tubuhnya lebih dari 14 hari, seperti normalnya.
Para pasien OTG di studi ini berasal dari berbagai kelompok mulai dari para penumpang kapal pesiar, napi yang dibebaskan, hingga tenaga medis yang dirumahkan.
Karena itu, para ilmuwan menyarankan bahwa pengujian longitudinal, yaitu pengujian berulang terhadap individu dari waktu ke waktu, akan membantu membedakan antara individu tanpa gejala dan individu dengan gejala awal.
Para ilmuwan menekankan perlunya pengujian ekstensif dan pelacakan kontak individu yang terinfeksi. Mereka juga menyarankan semua orang selalu mengenakan masker di tempat-tempat umum untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain dari virus yang mematikan.
Sedangkan kelompok usia lebih muda dan lebih sehat, termasuk anak-anak, kemungkinan besar memiliki infeksi Covid-19 asimptomatik atau ringan. Kelompok itu kemungkinan hanya mengalami infeksi ringan.
Sedangkan mereka yang berusia lebih dari 60 tahun, dan mereka yang menderita penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker, dan defisiensi imun memiliki peluang lebih besar pada gejala yang sedang, parah, dan kritis.
Asimptomatik atau tanpa gejala, berarti Anda membawa virus tetapi tidak menunjukkan gejala. Pengujian antibodi dianggap sebagai metode terbaik untuk mengidentifikasi orang yang memiliki virus corona yang tanpa sadar, tanpa gejala.
Virus ini pada umumnya memengaruhi saluran pernapasan bagian atas, terutama saluran udara besar.
Karena itu, pasien dengan penyakit ringan biasanya mengalami gejala seperti flu termasuk batuk kering dan demam ringan.
Seseorang juga dapat mengalami kehilangan indera penciuman, kelelahan, nyeri otot atau sakit kepala, sakit tenggorokan atau pilek.
Gejala biasanya berlangsung sekitar 7-10 hari. Sesuai perkiraan, sekitar 81 persen dari kasus corona yang simptomatik bersifat ringan.
Namun, beberapa pasien dengan penyakit ringan dapat memburuk, lebih mungkin di antara kelompok berisiko tinggi.
Kebanyakan orang dengan infeksi ringan atau tanpa gejala tidak perlu mencari pertolongan medis dan mereka dapat mengobati gejalanya di rumah. Kecuali yang termasuk dalam kelompok rentan, harus mencari bantuan medis. (*)
Komentar