Logo Datakita.co

PCNU Kota Makassar Berharap Pilwalkot Ditunda, Ini Alasannya

Fadli
Fadli

Selasa, 22 September 2020 21:39

PCNU Kota Makassar Berharap Pilwalkot Ditunda, Ini Alasannya

MAKASSAR, DATAKITA.CO – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar berharap pemilihan walikota (Pilwalkot) Makassar ditunda. Hal ini sejalan dengan keinginan Pengurus Besar NU yang menginginkan penundaan Pilkada Serentak 2020 demi menjaga kesehatan masyarakat akibat pendemi Covid-19.

Hal itu terungkap saat Ketua Tanfidziah PCNU Kota Makassar Kaswad Sartono bertemu Pj Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin di ruang pertemuan Lantai 11 Menara Balaikota Makassar, Selasa (22/9/2020).

Menurut Kaswad Sartono, meskipun pilkada digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, namun akan sulit terhindar dari konsentrasi orang dengan jumlah pengerahan massa saat tahapan-tahapan pilkada.

“Pertimbangan kesehatan harus kita dahulukan. Pencegahan itu harus yang pertama. Kita tidak ingin adanya klaster Covid-19 dari Pilkada. Jadi kita minta pihak-pihak yang terlibat dalam Pilwalkot untuk menunda Pilkada ini sampai pendemi ini berhenti,” kata Kaswad.

NU juga meminta untuk mengalokasikan anggaran pilkada bagi penanganan krisis kesehatan dan penguatan jaring pengamanan sosial di masyarakat.

“Anggaran Pilkada bisa direlokasi untuk kegiatan yang dapat menunjang pencegahan Covid-19. Agar usaha-usaha kita dalam pengendalian bisa efektif lagi,” jelasnya.

Sementara Pj Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin mengatakan, berdasarkan analisis Tim Epidemiologi Penanggulangan Covid-19 Makassar, angka reproduksi (Rt) Covid-19 cenderung meningkat belakangan ini. Ini disebabkan adanya pelonggaran aktivitas masyarakat khususnya pesta pernikahan dan jalannya tahapan Pilwalkot Makassar.

“Memang klaster Pilkada menjadi kekhawatiran kita semua. Seperti saat pendaftaran calon kemarin, banyak yang masuk mendaftar terbatas, tetapi massanya yang berada di luar pada ikut semua,” ucap Prof Rudy.

Menurutnya, klaster Pilkada menjadi kekhawatiran berbagai pihak. Mengingat, penyelenggara dan peserta pemilu belum pernah menggelar pesta demokrasi dengan situasi seperti ini. Sehingga strategi-strategi calon kepala daerah masih menggunakan cara lama yakni mengumpulkan massa.

“Kenapa ini krusial, karena kegiatan-kegiatan tim sukses pasti berhubungan dengan orang banyak. Kalau memang calon-calon kita mencintai Kota Makassar, mereka pasti sadar betul akan keselamatan warga dengan tetap memperketat protokol kesehatan di setiap kegiatannya,” jelas Prof Rudy. (*)

 Komentar

 Terbaru

OLAHRAGA30 September 2023 23:18
PSM Gagal Petik Poin di Markas PSIS Semarang
SEMARANG, DATAKITA.CO – PSM Makassar gagal memetik poin setelah menelan kekalahan di markas PSIS Semarang. Dalam laga yang berlangsung di Stadio...
MAKASSAR30 September 2023 18:07
Pj Gubernur Bahtiar Apresiasi Kinerja Pemkab Gowa Terhadap Program Prioritas Pemprov Sulsel
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dalam rangka menyukseskan...
MAKASSAR30 September 2023 15:46
Pj Gubernur Kukuhkan Pengurus TP PKK dan Bunda PAUD Sulsel, Ini Harapannya
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengukuhkan Sofha Marwah Bahtiar sebagai Pj Ketua PKK Sulsel beserta seluruh pengu...
DAERAH30 September 2023 15:21
Dampak El Nino, PLN Pinrang Akan Lakukan Rekayasa Cuaca
PINRANG, DATAKITA.CO – Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pinrang Jimy Indra Baskara kembali melakukan audiensi d...