Logo Datakita.co

Megawati Resmikan 20 Kantor PDI Perjuangan Secara Serentak

Aditya
Aditya

Rabu, 22 Juli 2020 17:13

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. (int)
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. (int)

JAKARTA, DATAKITA.CO – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI Perjuangan terus memastikan proses transparansi dan akuntabilitas di dalam pengelolaan aset Partai.

“Pada hari ini, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri akan meresmikan 20 kantor partai yang tersebar di seluruh Indonesia. Seluruh kantor yang akan diresmikan secara daring tersebut diatasnamakan DPP Partai, menjadi bagian dari aset Partai yang bersifat tetap dan tidak boleh diperjualbelikan. Penataan aset Partai ini penting sebagai komitmen terhadap tranparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset Partai,” tutur Hasto dalam keterangan resminya, Rabu (22/7/2020).

Hasto mengatakan, kantor Partai adalah rumah rakyat. “Sesuai tradisi yang dulu dilakukan Bung Karno maka Partai melakukan hal yang sama. Setiap hari Rabu dijadikan sebagai hari Partai untuk melakukan pendidikan politik dan kaderisasi. Hari Sabtu merupakan hari Partai yang difokuskan untuk turun dan menyatu dengan rakyat. Kantor Partai adalah rumah rakyat. Seluruh kebijakan strategis digodok di Kantor Partai melalui Rapat Partai,” jelasnya.

Lebih lanjut Hasto menjelaskan, seluruh Kantor Partai tersebut dibangun dengan cara gotong royong. Menurutnya, pandangan PDI Perjuangan tentang perasan Pancasila adalah gotong royong.

Hasto memaparkan, hal tersebut muncul karena kepribadian bangsa yang suka tolong menolong. Gotong royong itu dinamis, kata dia lagi, adalah kerja bersama dengan memikul tanggung jawab untuk kepentingan dan tujuan bersama. “Ringan sama dijinjing berat sama dipikul,” ucapnya.

Olehnya itu kata Hasto, yang mengatakan perasan Pancasila itu gotong royong lalu dianggap mengganti Pancasila itu sama tidak memahami esensi gotong royong yang hidup di tengah rakyat.

“Pancasila itu final dan termaktub dalam Preambule Pembukaan UUD NRI tahun 1945, jadi tidak bisa diubah karena berlaku sebagai falsafah dasar, ideologi negara, dan jiwa bangsa sehingga tidak bisa diganti, terlebih Pancasila telah hidup dan menjadi karakter bangsa.

Gotong royong bersifat spontan, dan tumbuh dalam kehidupan sehari-hari rakyat. Di dalam gotong royong itulah kita merasakan bagaimana nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan bekerja, demikian halnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutur Hasto. (*)

 Komentar

 Terbaru

MAKASSAR09 Desember 2023 19:55
Danny Pomanto Turun Langsung ke Kanal Bersihkan Sampah, Antisipasi Banjir di Musim Hujan
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengawali akhir pekannya dengan bersih-bersih kanal, Sabtu (9/12/2023) pagi. Bikin tak...
BERITA09 Desember 2023 18:00
Seorang Nelayan Ditemukan Meninggal setelah Dilakukan Pencarian Selama 5 Hari
MAMUJU, DATAKITA.CO – Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban kecelakaan, seorang nelayan yang diduga terjatuh dari perahu di perairan Buluta...
POLITIK09 Desember 2023 15:00
Wujudkan Lingkungan Bersih, Abdul Wahid Edukasi Warga Cara Kelola Air Limbah
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Anggota DPRD Kota Makassar, Abdul Wahid menggelar Sosialisasi Penyebarluasan Peraturan Daerah Perda (Perda) Nomor 1 Tahu...
POLITIK09 Desember 2023 14:53
Budi Hastuti Sebut Pemuda Adalah Pewaris Bangsa
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Anggota DPRD Kota Makassar, Budi Hastuti menyebut pemuda adalah titisan atau pewaris sah generasi kedepan dalam semua as...