MAKASSAR, DATAKITA.CO – Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Sulawesi Selatan, secara resmi meniadakan pelaksanaan Salat Idul Adha 1442 Hijriah.
Peniadaan shalat Idul Adha pada 20 Juli mendatang itu dilakukan setelah Yayasan Islamic Center (YIC) dan Pengurus Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar menggelar rapat mendadak, Minggu (18/7/2021), yang dipimpin langsung Ketua Yayasan Islamic Center, Prof Basri Hasanuddin.
Ikut dalam rapat itu Imam Besar Al-Markaz Al-Islami Ust. Dr. Muammar Bakry, Lc. dan sejumlah pengurus.
Baca Juga :
Rapat tersebut digelar untuk mengevaluasi rencana pelaksanaan salat Idul Adha 1442 H di Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar.
Setelah mendengar berbagai pandangan tentang perkembangan kasus covid-19 khususnya di Makassar, maka pihak yayasan dan pengurus Al-Markaz Al-Islami akhirnya memutuskan meniadakan pelaksanaan salat Idul Adha 1442 H/ 2021 M.
“Dengan mempertimbangan perkembangan kasus covid-19 di Makassar dan juga edaran yang dikeluarkan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), maka demi kemaslahatan bersama, kita putuskan meniadakan pelaksanaan salat Idul Adha tahun ini,” kata Prof Basri Hasanuddin.
Terkait peniadaan salat Idul Adha tersebut, Prof Basri menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang ingin mengikuti salat Idul Adha di Al-Markaz.
Menurutnya, Masjid Al-Markaz Al-Islami menjadi representase semua pihak sehingga harus memberi contoh upaya untuk bersama-sama ikut menanggulangi penyebaran wabah covid-19.
Sebelumnya, pengurus Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar telah membentuk panitia pelaksanaan salat Idul Adha 1442 H.
Al-Markaz sendiri telah merampungkan persiapan teknis untuk pelaksanaan salat Idul Adha, penentuan khatib, hingga penyembelihan hewan kurban. Namun demi kepentingan dan keselamatan bersama, rencana pelaksanaan salat Idul Adha terpaksa ditiadakan.
Sementara pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tetap akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Namun demikian, panitia tidak akan melayani pendistribusian daging kurban di lokasi penyembelihan. Panitia akan mengantarkan daging kurban langsung kepada penerima yang sudah terdaftar.
“Jadi daging kurban akan diantarkan langsung kepada mustahid (penerima). Hal ini untuk menghindari terjadinya kerumunan di lokasi penyembelihan. Nama-nama mustahid sudah ada semua didata panitia,” kata Muammar Bakry.
Jumlah hewan kurban yang akan disembelih di Al-Markaz pada tahun ini sebanyak 19 ekor sapi. Jumlah ini jauh menurun dari jumlah tahun lalu yang mencapai 33 ekor sapi kurban. Penurunan tersebut merupakan salah satu dampak pandemi covid-19.
Komentar