MAKASSAR, DATAKITA.CO – Kondisi Tempat Pembuangan Sampah (TPA) di Antang, Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar sudah overload alias mencapai ambang batas.

DPRD Kota Makassar pun mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mencarikan solusi. Salah satu usulan mengatasi persoalan sampah di TPA, yakni proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Sekertaris Komisi C DPRD Kota Makassar, Fasruddin Rusli mengatakan kondisi TPA Antang yang sudah overload tidak bisa terus dibiarkan.
Baca Juga :
“Tinggi sampah di TPA kita ini luar biasa dan sewaktu-waktu longsor, ini yang kita khawatirkan. Saya berkunjung ke TPA, itu tingginya sampai 40 meter,” kata Fasruddin, Minggu (6/6/2021).
Karena itu, menurutnya, proyek pembangunan PLTSa di Kota Makassar mesti dipercepat. “Makanya kita minta proyek PLTSa ini dipercepat,” ujarnya.
Legislator Fraksi PPP ini menganggarp, pembangunan PLTSa paling efektif untuk menangani masalah persampahan di Kota Makassar. Efektivitas PLTSa dalam mengelola sampah bahkan sudah dilihat langsung saat melakukan kunjungan kerja di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Acil, sapaan akrabnya, sampah yang dibuang ke TPA di Kota Surabaya mencapai 1.200 sampai 1.500 ton per hari. Namun berkat adanya PLTSa, tidak terjadi penumpukan sampah, Pemkot Surabaya masih menghemat lahan kurang lebih 23 hektar dari total 35 hektar. Itu dikarenakan sampah yang dibuang ke TPA dibakar melalui PLTSa.
“Sekarang itu sisa lahannya tinggal 12 hektar yang dia pakai, sehingga ada lahan kosong yang dimiliki Pemkot Surabaya. Jadi, saya minta Pemkot Makassar tetap menggunakan TPA yang ada di Antang, dan disiapkan PLTSa,” jelasnya.
Jika Pemkot Makassar sudah menggunakan PLTSa, maka ketersediaan lahan yang selama ini menjadi masalah bisa diatasi. Tidak perlu lagi ada pembebasan.
“Kalau kita pakai PLTSa, banyak lahan-lahan kita di TPA yang akan kosong. Karena kan ini prosesnya pembangkaran,” tambahnya.








Komentar