Logo Datakita.co

Kampanye Kerahkan Massa sudah Ketinggalan Zaman, Sekarang Segalanya Tinggal ‘Ngeklik’

Fadli
Fadli

Selasa, 08 September 2020 23:10

ilustrasi kampanye (int)
ilustrasi kampanye (int)

JAKARTA, DATAKITA.CO – Ketua Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi menilai kampanya dengan mengerahkan massa secara masif merupakan cara yang ketinggalan zaman.

“Kita sudah masuk zaman, apa pun yang kita butuhkan datang ke rumah, tinggal ngeklik. Apa pun yang kita butuhkan,” kata Jojo Rohi saat diskusi virtual “Pilkada Sehat dan COVID-19: Siapa Peduli?” di Jakarta, Selasa (8/9/2020).

Diakui Jojo, pengerahan massa saat pilkada merupakan ajang show of force atau unjuk kekuatan bagi pasangan calon sekaligus mendongkrak popularitas.

Namun, kata dia, menggunakan massa secara offline sebagai satu-satunya cara untuk show of force pada zaman sekarang ini adalah cara yang ketinggalan zaman.

Apalagi, kata Jojo, kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini tidak memungkinkan dan tidak tepat untuk mengumpulkan massa dalam jumlah besar dan masif.

Seiring dengan perkembangan teknologi, lanjut dia, massa secara virtual sekarang ini menjadi lebih signifikan ketimbang massa offline.

“Tergantung pada kreativitas tim kampanye dalam menggunakan massa virtual atau online. Caranya, media massanya yang datang ke rumah-rumah, bukan publik yang dipaksa ikut kampanye,” katanya, dikutip dari Antara.

Jojo mengatakan bahwa saat tahapan pendaftaran bakal pasangan calon pilkada beberapa waktu lalu sudah menunjukkan hilangnya kontrol atau kendali atas situasi dengan banyaknya pengerahan massa.

“Saat pendaftaran, kita kehilangan kobtrol kendali atas situasi. Saya khawatir pada tahapan kampanye karena paling berpotensi besar melibatkan massa,” katanya.

Di sisi lain, kata dia, Satgas Penanganan COVID-19 sebenarnya yang memiliki peranan untuk “menginjak rem” karena mereka paling jelas berkompeten memberikan kode merah, kuning, atau hijau terkait dengan penyebaran COVID-19 di daerah.

“Kompetensi dan kewenangan ‘menginjak pedal rem’ adalah satgas. Namun, ‘pedal gas’ juga sedang diinjak oleh parpol. Satgas mau nginjak pedal rem tetapi gas terus diinjak ‘kan problem juga,” pungkas Jojo. (*)

 Komentar

 Terbaru

POLITIK29 September 2023 00:35
Aliyah Mustika Ilham Gencar Sosialiasasikan KIE dan Percepatan Penurunan Angka Stunting
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Anggota Komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham bersama BKKBN gencarkan Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Angka...
MAKASSAR28 September 2023 22:54
Komisi A DPRD Sulsel dan Timsel Sepakat Komisioner KI Sulsel Terpilih Harus Profesional
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Selatan (KI Sulsel) melakukan silaturahmi dan audi...
MAKASSAR28 September 2023 18:40
Doa Bersama Hingga Panggung Rakyat Bakal Meriahkan Puncak Peringatan Hari Jadi Sulsel
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Peringatan Hari Jadi Sulsel ke-354 tahun yang jatuh pada 19 Oktober 2023 mendatang, akan diperingati dengan meriah. Berb...
MAKASSAR28 September 2023 16:36
FL-TSLP Sulsel Siap Dukung Program Prioritas Pj Gubernur Gerakan Gemar Menanam Pisang
MAKASSAR, DATAKITA.CO – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, melakukan pertemuan dengan Forum Koordinasi Tanggung J...