DATAKITA.CO – Gigi kuning bisa terjadi pada siapa saja, baik lansia, orang dewasa, bahkan balita sekalipun. Pada orang dewasa dan lansia, gigi kuning umumnya terjadi akibat kebiasaan merokok dan tidak terawat dengan benar.

Lantas, bagaimana dengan gigi kuning pada balita? Bukannya balita masih belum menerima banyak paparan yang bisa mengubah warna giginya?
penyebab gigi anak kuning hampir sama dengan orang dewasa. Mulai dari tidak rajin menyikat gigi, efek makanan dan minuman, serta efek obat juga bisa.
Berikut ini penjabaran mengenai penyebab gigi kuning pada balita:
Sikat Gigi Tidak Teratur
Bakteri (plak) dapat terbentuk di gigi susu si kecil Jika tidak disikat dengan benar. Plak tersebut dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi balita.
Penggunaan Obat
Berdasarkan penuturan, antibiotik seperti tetracycline bisa menyebabkan gigi balita berubah warna. Obat bayi yang mengandung zat besi juga dapat menyebabkan noda pada gigi si buah hati.
Amelogenesis Imperfecta
Gigi kuning pada balita bisa disebabkan oleh amelogenesis imperfecta, yang terjadi akibat faktor genetik. Kondisi ini terjadi saat adanya kerusakan pematangan benih gigi.
Trauma Gigi
Warna gigi bisa menjadi kuning agak gelap saat mengalami perdarahan akibat trauma.
Fluoride Berlebihan
Mencampurkan bubuk susu formula dengan air mengandung fluoride meningkatkan risiko munculnya garis putih atau guratan samar pada gigi anak. Kondisi ini disebut fluorosis, dan biasanya dialami balita yang mengonsumsi susu formula.
Berikut ini cara yang bisa diterapkan sebagai cara mengatasi gigi balita kuning:
Atur Frekuensi Menyikat Gigi
Jika gigi balita kuning akibat jarang membersihkan gigi, maka frekuensi menyikat gigi harus lebih ditingkatkan lagi. Hal yang perlu orang tua ingat, anak yang usianya belum tiga tahun akan sulit untuk meludah. Karena itu, orang tua hanya boleh memberikan pasta gigi mengandung fluoride sebutir beras.
Bersihkan Gigi dan Gusi dengan Kain Lembut yang Basah
Usap gusi dan gigi si kecil dengan kain basah lembut yang bersih setiap selesai makan. Jika ada kasa, itu lebih baik. Lakukan tindakan tersebut 2 kali sehari, yaitu setelah makan siang dan malam sebelum tidur.
Beri Air Mineral
Memberikan minum air mineral pada balita bisa membersihkan sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi. Air ini lebih baik daripada susu manis atau minuman lain yang mengandung pewarna maupun perasa.
Selalu Perhatikan Perkembangan Gigi Anak
Perubahan warna gigi anak mesti selalu diperhatikan. Jika warnanya semakin pekat dan disertai keluhan nyeri karena berlubang, rusak menghitam, atau lainnya, segera bawa si kecil ke dokter gigi.
Hindari Memberikan Teh Pekat pada Anak
Terdapat kandungan zat kromogen (tanin) di dalam teh, yang bisa memengaruhi warna gigi. Makin pekat warna tehnya, makin banyak pula zat tanin di dalamnya. Gigi anak yang sering diberikan teh seperti itu lebih berisiko menguning.
Hindari memaksakan anak untuk melakukan metode pemutihan gigi yang lebih kompleks. Lebih baik konsultasikan pada dokter gigi agar dapat menentuan cara paling tepat, sehingga hasilnya optimal dan terhindar dari efek samping. (*)
Komentar