LUWU UTARA, DATAKITA.CO – Para pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mendapat kunjungan dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe, dan Kajati Sulsel Firdaus Dewilmar.
Keempat pejabat ini meninjau salah satu titik pengungsian di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Jumat (17/7/2020).
Saat melakukan peninjauan, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melihat para pengungsi banjir bandang hanya beratapkan tenda yang dominan berwarna biru jadi kurang layak.
Baca Juga :
Hal ini membuat Gubernur tergugah dan meminta Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka untuk mengganti tenda mereka dengan tenda milik TNI AD.
“Saya melihat tempat pengungsian kurang layak karena hanya beratapkan tenda, sehingga Pangdam akan membantu membangun barak untuk pengungsi dengan menggunakan tenda milik TNI AD agar mereka tidak kedinginan,” kata gubernur.
Bencana banjir bandang terjadi di lima kecamatan di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) pada Senin malam (13/7/2020), yaitu Kecamatan Masamba, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Baebunta Selatan, Kecamatan Malangke, dan Kecamatan Malangke Barat.
Akibat banjir bandang yang merusak rumah warga, membuat ratusan masyarakat harus mengungsi di beberapa titik, salah satunya di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara.
Di lokasi yang merupakan hamparan ratusan hektare kebun kelapa sawit yang baru dibuka, puluhan tenda yang terbuat dari terpal yang kebanyakan berwana biru tampak mendominasi.
Di dalam tenda ada beberapa rumpun keluarga, seperti Ibu Hawiah dan Ahmad yang merupakan dua keluarga dari satu rumpun yang memilih bersatu di bawah tenda terpal dibangun di sela-sela pohon kelapa sawit berumur dua tahun.
Ratusan orang yang memilih berada di bawah tenda pengungsian itu adalah bagian kecil dari 14.483 orang pengungsi akibat dampak banjir bandang. (*)
Komentar