MAKASSAR, DATAKITA.CO – Akhir-akhir ini, masyarakat Kota Makassar mengeluhkan cuaca panas yang terasa dalam beberapa hari terakhir. Ada yang memperkirakan cuaca panas terjadi karena dampak dari gelombang panas atau heat wave.

Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, Farid Mufti menampik cuaca panas yang terjadi di Kota Makassar akibat gelombang panas.
Bahkan secara umum, kata dia, Indonesia tidak mengalami gelombang panas, karena cuaca panas yang terjadi saat ini tidak memenuhi karakteristik dan indikator statistik gelombang panas.
Baca Juga :
Menurut Farid, suhu panas yang dirasakan oleh masyarakat Kota Makassar karena saat ini Indonesia tengah memasuki peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Di mana, disebabkan karena pemanasan permukaan akibat kurangnya pembentukan awan dan curah hujan.
“Kondisi gerah yang dirasakan masyarakat juga umum terjadi pada periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, sebagai dampak kombinasi pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi,” kata Farid, Selasa (21/5/2024).
Farid pun menyebut untuk suhu 30 hingga 36 derajat celcius yang dialami di Kota Makassar merupakan suhu normal.
Ia mengatakan suhu dapat dianggap ekstrem jika lebih dari 3 derajat Celsius di atas suhu rata-rata.
“Di Sulawesi Selatan, suhu 40 derajat Celsius sudah bisa dikategorikan sebagai ekstrem,” jelas Farid.
Komentar