MAKASSAR, DATAKITA.CO – Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengaku pembangunan twin tower di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) sangat direspon baik oleh Presiden Joko widodo.
Hal ini disampaikan saat menyaksikan proses penandatanganan kontrak kerja pembangunan gedung Twin Tower antara PT. Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) Sulsel dengan PT Waskita Karya, di Gubernuran, Rabu (4/11/2020).
“Kemarin hari Senin sudah melaporkan ke Presiden soal pembangunan twin tower. Alhamdulillah Bapak Presiden menyambut dengan baik dan beliau selalu berpesan agar terus bersinergi,” katanya.
Baca Juga :
Nurdin menyebutkan presiden sempat menanyakan berapa biayanya dan dari mana.
“Pak Presiden bertanya berapa biayanya? Rp 1,9 triliun Pak. Biaya dari mana? Perusahaan milik negara yang siap membangunkan,” jelas Nurdin.
Mantan Bupati Bantaeng ini menjelaskan, salah satu alasan sehingga dibangun twin tower adalah untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas.
“Selama ini kantor pemerintahan sangat berjauhan dengan kantor gubernur. Dan terjadi jalan dan kerja sendiri-sendiri karena kurangnya koordinasi, sehingga saya kira ini adalah bentuk kolaborasi yang harus kita bangun bersama selama ini karena disatukan dalam satu tempat, lewat gedung twin tower,” tuturnya.
Pembangunan twin tower ini juga nantinya akan melahirkan budaya baru. Para pegawai akan banyak yang jalan kaki masuk ke tempat kerjanya karena adanya bus yang mengantar.
“Ini budaya baru yang kita akan bangun di kantor baru ini. Nantinya kita cukup jalan kaki saja bersama-sama masuk kantor, dan kita cukup naik bus saja ke kantor baru ini,” jelasnya.
Sementara itu Senior Vice President Building Division PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Septiawan Andri Purwanto mengaku dengan penandatanganan kontrak kerja ini maka secara langsung pengguna jasa dan penyedia telah sepakat melaksanakan kontrak kerja.
“Dengan penandatanganan kontrak kerja ini maka pengerjaan akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini,” terangnya. (*)
Komentar