MAKASSAR, DATAKITA.CO – Penyebaran virus corona (covid-19) di Kota Makassar masih tinggi. Hal ini membuat sejumlah sektor belum mendapat izin untuk beraktivitas, salah satunya sekolah. Alasannya, potensi penyebaran sangat besar sehingga pemerintah tidak ingin ada klaster sekolah terjadi.
Hanya saja, orang tua siswa meminta aktivitas sekolah tatap muka kembali dibuka. Mereka mengeluhkan metode selama ini, yaitu pembelajaran jarak jauh (PJJ), dinilai sangat merugikan.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kota Makassar, Fasruddin Rusli saat menggelar Reses I masa persidangan I tahun anggaran 2020-2021 di Kelurahan Maricaya Baru, Kecamatan Makassar, Jumat (2/10/2020).
Baca Juga :
“Dua kelurahan yang saya datangi, mereka meminta agar sekolah tatap muka kembali dibuka,” kata Fasruddin Rusli.
Menurut Acil, sapaan akrabnya, pihaknya telah mengkaji kemungkinan untuk membuka kembali sekolah tatap muka. Salah satu sasarannya diterapkan di Kepulauan, sebab kawasan ini angka kasus covid sangat rendah.
“Banyak masalah memang sistem sekolah di rumah. Pembelian kouta sangat tinggi dan teman-teman komisi D memberikan lampu hijau,” ujarnya.
Namun, sambung Acil, sekolah tatap muka belum masuk kajian pemerintah atau gugus tugas. Pasalnya, angka kasus masih tinggi dan Makassar berada dalam zona merah.
“Kita masih was-was. Tapi kalau zona hijau itu sudah bisa buka,” ucapnya.
Tidak hanya itu, kata Acil, persoalan air bersih belum tuntas. Perumda Air Minum Kota Makassar mestinya memperhatikan kebutuhan warga sebab ini persoalan dasar manusia.
“Ada keluhan juga soal program fisik. Itu kita sudah minta pemerintah melalui dana kelurahan dan semoga bisa maksimal,” jelas Acil. (*)
Komentar